Mengenal Sejarah pada Masa Kerajaan Demak

Mengenal Sejarah pada Masa Kerjaan Demak
Mengenal sejarah pada masa kerajaan Demak

Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, yang berdiri pada akhir abad ke-15. Demak mula-mula adalah bagian dari wilayah Majapahit.

Dibawah Raden Patah dan dibantu para wali Demak berhasil melepaskan diri dari Majapahit dan berdiri sebagai kerajaan Islam. Sebagai raja pertama adalah Raden Patah (Putra Brawijaya) yang bergelar sanopati Jimbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.

Pada mulanya Demak merupakan kerajaan agraris dengan beras sebagai hasil utamanya. Namun kemudian Demak berkembang menjadi negara agraris maritim yang berperan sebagai transit dan penghubung antara rempah-rempah Indonesia Timur dan Malaka.
Demak dapat berkembang dengan cukup baik karena didorong oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  • Letakknya didaerah pantai sehingga terbuka hubungan dengan dunia luar.
  • Demak memiliki pelabuhan Borgoto di Semarang yang merupakan pelabuhan ekspor impor penting dari Demak
  • Demak memiliki sungai sebagai penghubung daerah pedalaman, sehingga membantu pengangkutan hasil pertanian beras sebagai komoditas ekspor.
  • Dengan runtuhnya Majapahit memberi peluang pada Demak untuk mempercepat perkembangannya.
  • Pusat kerajaan Demak terletak antara pelabuhan Borgota dari Jepara.
Adapun raja-raja yang pernah memerintah Demak adalah sebagai berikut :
  • Raden Patah (1478-1518) - Merupakan seorang raja sekaligus pendiri kerajaan Demak yang melepaskan diri dari Majapahit. Raden patah berhasil memperluas Demak hingga meliputi Jepara, Pati, Rembang, Semarang, Kepulauan selat Kalimantan dari beberapa daerah kalimantan.
  • Pati Unus (1518 - 1521) - Raden Patah wafat pada 1518, tahta kerjaan diganti oleh putranya yang bernama Pati Unus. Masa pemerintahan Pati Unus tidak berlangsung lama karena selama tiga tahun memerintah Pati Unus jatuh sakit dan wafat pada tahun 1521. Kemudian Pati Unus digantikan oleh adiknya yang bernama Raden Trenggono. Pada masa pemerintahan beliau bergelar Sultan Trenggono.
  • Sultan Trenggono (1521 - 1546) - Semasa pemerintahan beliau, wilayah Demak bertambah luas. Pada tahun 1521 Demak menyerang Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon yang semua merupakan wilayah Pajajaran. Penyerang dibawah pimpinan Fatahillah. Pada saat itu Pajajaran bekerja sama dengan portugis untuk menguasai Sunda Kelapa. Setelah sukses memperluas wilayah Demak ke barat, Sultan Trenggono berniat memperluas wilayahnya ke timur. Tujuan utamanya adalah daerah Pasuruan, namun upaya beliau tidak membuahkan hasil, hingga ia wafat pada tahun 1546 M. Perebutan kekuasaan pun terjadi antara Sunan Prawoto (putra sulung Sultan Trenggono) dengan Pangeran Sekar (Kakak Sultan Trenggono). Setelah berhasil menyingkirkan Pangeran Sekar, Sunan Prawoto menjadi raja di Demak.
Sumber : Buku Pengetahuan Sosial [Sejarah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Make Money with Infolinks

SEO Stats powered by MyPagerank.Net